Rabu, 15 Juli 2020

Penyakit karena pembuluh darah kotor



Mengapa aliran darah lancar dalam sistem kardiovaskular pembuluh darah sangat penting ? 

- Alasannya sederhana saja. Fungsi organ dan sistem tubuh tergantung pada kualitas sirkulasi darah. Sirkulasi darah bertugas untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi ke berbagai organ dalam, serta mengangkut karbondioksida dan berbagai produk hasil metabolisme untuk dibuang. Saat masih kecil dan remaja, kita lebih sering bergerak, pembuluh darah kita masih relatif baru, elastis, dan bersih - nutrisi ke berbagai organ tubuh diangkut dengan optimal. Seiring bertambahnya usia, kita lebih jarang bergerak, dan pembuluh darah kita mulai menjadi kotor. Hal ini disebabkan banyak faktor, tak hanya faktor yang jelas-jelas merugikan (seperti merokok, makan makanan tidak sehat, lingkungan yang buruk, gaya hidup kurang gerak), tapi juga faktor alami (pengendapan lemak, proses yang terjadi di semua organisme).
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pembuluh darah "kotor"? Bayangkan saja pipa yang penuh dengan karat. Apa yang terjadi kemudian? Tekanan air meningkat dan rasanya jadi aneh dan tidak enak. Hal yang sama terjadi pada pembuluh darah. Saat kolesterol atau zat lain mengendap di pembuluh darah, tekanan darah meningkat ( pembuluh darah yang kotor adalah penyebab utama hipertensi! ), darah mengandung kotoran, sirkulasi darah menjadi kacau. Hasilnya, perubahan terjadi di semua organ dan sistem tubuh manusia. Bahkan pada kulit yang juga termasuk sistem tubuh manusia.
Tubuh manusia bertambah tua. Jika Anda hidup sehat dan rajin membersihkan pembuluh darah, Anda berkesempatan untuk hidup setidaknya 20 tahun tanpa rasa sakit pada organ tubuh atau nyeri sendi, dan tubuh akan bekerja dengan sangat baik. Dengan kata lain, membersihkan pembuluh darah dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kondisi kesehatan Anda. Dan semua ini bukan hanya teori belaka.



- Penyakit apa saja yang dapat diakibatkan oleh pembuluh darah yang 'kotor'?
- Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, kotornya pembuluh darah berdampak pada seluruh tubuh. Tetapi yang pertama terdampak adalah organ dan sistem yang terkait langsung dengan sirkulasi darah - sistem kardiovaskular.
Kotoran dari pembuluh darah dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit berikut:
Aterosklerosis. Pembuluh darah berhenti berfungsi dengan semestinya: pembuluh darah kecil benar-benar tersumbat, dan terjadi pengendapan kolesterol di pembuluh darah besar.
Penyakit jantung iskemik. Penyakit ini disebabkan kekurangan darah secara rutin pada pembuluh darah koroner, yang berkembang karena adanya penyumbatan yang diakibatkan kotoran dari pembuluh darah.
Stroke. Gangguan pasokan darah di jaringan otak menyebabkan kematian ujung saraf, yang mengakibatkan kehilangan fungsi tertentu.
Hipertensi. Kotoran dari pembuluh darah menyebabkan penyempitan lumen dan peningkatan tekanan darah.
Varises Varises muncul di dalam tubuh, bukan hanya pada kaki (yang dikhawatirkan para wanita). Wasir merupakan dampak dari dilatasi vena.
Trombosis vena dan arteri. Endapan kotoran dari pembuluh darah membentuk trombi dan mengakibatkan kematian pembuluh darah. Ini dapat berujung pada kematian sekelompok sel dari suatu organisme. Jika trombus terlepas dan masuk ke aliran darah, penyumbatan pembuluh darah di jantung dapat terjadi, yaitu henti jantung, yang pada 70% kasus diikuti oleh kematian pasien.
Situasi ini semakin berkembang dan menyebar. Penyakit kardiovaskular mengakibatkan 4 kali lebih banyak kematian daripada penyebab lainnya. Para dokter sadar akan hal ini, mereka tahu pembersihan pembuluh darah sangat diperlukan, tetapi entah mengapa, dunia kesehatan Indonesia mengabaikan aspek ini. Kebanyakan dokter meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah jika terjadi hipertensi. Namun, obat ini tidak dimaksudkan untuk menyembuhkan, tetapi hanya memiliki efek sementara. Padahal perlu untuk membersihkan pembuluh darah. Omong-omong, metode ini telah dipraktikkan di AS dan Eropa oleh semua orang berusia di atas 35-40 tahun selama lebih dari setengah abad lamanya. Semua pasien di sana tahu tentang perlunya membersihkan pembuluh darah. Saya terus bertanya pada diri saya sendiri mengapa ini tidak dilakukan di negara kita juga.

- Adakah gejala-gejala yang bisa membuat kita sadar tentang adanya endapan di pembuluh darah?
- Tentu saja ada. Gejala utamanya adalah:
Migrain
Gangguan ingatan
Kelelahan kronis
Insomnia
Masalah dalam berhubungan intim
Gangguan penglihatan dan pendengaran
Tekanan darah tinggi
Gangguan pernapasan dan angina pektoris
Kulit pucat di kaki
Nyeri otot dan sendi
Terlepas dari apakah Anda memiliki salah satu gejala ini atau tidak, setelah berusia di atas 30 tahun, perlu untuk membersihkan pembuluh darah setidaknya sekali dalam 5 tahun. Dengan begitu, Anda akan memiliki kesehatan yang kuat.
Pembuluh darah memiliki kecenderungan untuk mengumpulkan kotoran, terutama pada orang tua. Tidak perlu makan burger atau kentang goreng sepanjang hari, bahkan setelah makan sosis atau telur goreng saja kolesterol dalam jumlah tertentu akan mengendap dalam sel darah, yang, pada waktunya, akan menumpuk banyak.
- Tolong beritahu kami tentang rahasia Anda untuk membersihkan pembuluh darah.
- Hingga baru-baru ini, proses pembersihan sel darah membutuhkan waktu beberapa bulan. Saya harus mengumpulkan obat-obatan herbal, mencari obat-obatan herbal ini di pasar atau memesannya di internet dan membuat infusi dari obat-obatan herbal ini. Sekarang, saya tidak perlu lagi melakukan ini, karena rekan-rekan saya dari Institut Penyakit Kardiovaskular telah menciptakan obat yang bagus dan murah untuk membersihkan pembuluh darah - kapsul Tensilab. Produk ini bahkan mampu menyehatkan tekanan darah dan mengobati hipertensi dengan membersihkan pembuluh darah. Karena itu, produk ini sangat baik untuk kesehatan kita.

Semoga bermanfaat... 

Senin, 16 Maret 2020

SOLIDARITAS ANTI CORONA



Selasa, 17 Maret 2020

ANDA MUNGKIN TERJANGKIT CORONA, TAPI TIDAK TAHU

Mayoritas orang punya imunitas atau daya tahan tubuh yang baik. Tapi belum tentu mereka memiliki imun terhadap rasa takut. Terlebih lagi tanggungjawab pada orang lain.
Pencetus terbesar rasa takut: ketidaktahuan atau memproses informasi yang keliru.

"Mari simak cerita kawan saya",

Saya bukan dokter. Sehingga yang akan saya sampaikan berikut bukanlah sebuah rujukan medis. Saya hanya seseorang yang berbagi pengalaman tinggal selama sebulan di kawasan pandemi Corona/Covid pada Februari lalu: Taiwan dan Singapura. Alhamdulillah saya sehat sampai hari ini -- tak memiliki gejala sakit.

Saya di Taiwan sejak 8-25 Februari. Lalu di Singapore 26 Feb - 1 Maret. Setelah itu kembali ke Jakarta. Pada 3 negara ini saya melihat perbedaan bagaimana orang merespon Corona. Hingga sekarang saya tidak cemas berlebihan pada virus ini. Tapi justru cemas bagaimana perilaku orang-orang Indonesia meresponnya.

**PERTAMA
Merujuklah pada fakta, data, dan informasi yang valid. Olahlah informasi hanya dari sumber yang kredibel. Sehingga kita tahu apa yang sedang kita hadapi.

1.1. Mortality rate (rasio kematian) Corona di dunia adalah 3%.

1.2. 80% kasus kematian adalah orang berusia di atas 60 tahun, atau sebelumnya menderita penyakit yang berhubungan dengan pernapasan. Beberapa kasus berhubungan dengan tumor dan diabetes.

1.3. Penangkal Corona paling efektif saat ini adalah daya tahan tubuh kita sendiri. Makin rendah daya tahan, makin berisiko.

1.4. Virus Corona terdapat pada cairan dari mulut dan hidung penderita -- organ yang berhubungan dengan pernapasan. Virus yang ukurannya sangat kecil tersebut akan menulari orang lain ketika masuk ke hidung atau mulut yang menjadi pintu gerbang pernapasan.

1.5. Virus Corona tidak hidup di udara. Tapi ia memerlukan medium untuk menempel. Virus bisa hidup sampai dengan 2 hari pada medium tersebut.

1.6. Medium itu bisa apa saja. Tangan, uang, gagang pintu, piring, meja, kursi, alat tulis, belt pada eskalator, keranjang belanja, dll.

1.7. Medium paling berisiko adalah yang diakses secara umum. Misal seorang penderita Corona batuk dan menutup mulutnya dengan tangan. Lalu ia memegang uang kertas. Uang kertas itu ia berikan ke seorang penjual. Kita mendapatkan uang yang sama dari penjual tersebut sebagai kembalian belanja. Maka menempellah virus ke tangan kita dan tangan penjual. Lalu kita memegang hidung atau makan sesuatu langsung dengan tangan. Virus masuk ke organ pernapasan.

1.8. Karena itu menggunakan masker agar tidak terkena virus bukanlah hal yang efektif. Berapa besar rupanya kemungkinan seorang pengidap Corona batuk depan kita lalu cairannya mengenai wajah kita? Kecil. Kemungkinan besarnya adalah, dia batuk, menutup mulut, memegang sebuah benda di sekitar, lalu kita pegang juga benda itu.

1.9. Sehingga cara yang paling efektif adalah perbanyak mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan. Di Taiwan ada protokol di tempat kerja untuk membersihkan tangan dengan alkohol tiap 1 jam. Jangan menyentuh area wajah tanpa cuci tangan sebelumnya. Jangan makan tanpa alat. Hindari berpergian ke tempat umum bila tidak harus.

1.10. Jagalah tubuh tetap sehat. Jangan terlampau lelah. Imbangkan gizi. Agar imunitas kita tetap baik.

** KEDUA
Kita mungkin terjangkit virus Corona. Tapi kita tidak tahu karena tak mengalami gejala. Namun kita sangat mungkin jadi carrier (pembawa).

2.1. Darimana kita tahu kita tidak terjangkit virus Corona? Karena kita sehat-sehat saja? Virus ini bisa masuk ke tubuh kita dan kita sehat-sehat saja karena imunitas tubuh kita berhasil mengalahkannya dalam masa inkubasi 14 hari.

2.2. Kalau dalam 14 hari inkubasi itu imunitas tubuh kita kalah, maka timbul gejala dan kita sakit. Lalu kita ke rumah sakit dan terdeteksi Corona.

2.3. Kalau imunitas kita menang, virus hilang. Kita sehat-sehat saja dan tak punya gejala. Hampir tidak mungkin kita yang sehat-sehat saja pergi ke rumah sakit untuk tes Corona yang seharga Rp 700 ribu itu.

2.4. Tapi ketika virus masuk ke tubuh kita, maka kita resmi terjangkit Corona (meski kemudian sembuh sendirinya). Selama virus itu masih ada dalam tubuh kita, maka otomatis kita jadi carrier.

2.5. Penyebaran virus dari pengidap tanpa gejala inilah (yang mungkin termasuk kita) memerlukan tanggungjawab di level individu.

"Asymptomatic and mildly symptomatic transmission are a major factor in transmission for Covid-19," said Dr. William Schaffner, a professor at Vanderbilt University School of Medicine and longtime adviser to the CDC. "They're going to be the drivers of spread in the community."

BACA:
https://edition.cnn.com/2020/03/14/health/coronavirus-asymptomatic-spread/index.html

** KETIGA
Sampai titik ini kita tidak tahu apakah kita carrier atau bukan. Tapi kita bisa lebih bertanggungjawab.

3.1. Sebagai terjangkit dan carrier, imunitas kita mungkin kuat. Tapi tidak bagi orang lain, terutama mereka yang berusia tua dan memiliki penyakit.

3.2. Sebisa mungkin hindari atau batasi pertemuan dengan orang-orang berisiko tinggi di atas. Misalnya bertemu orangtua. Kita bisa menulari mereka dan rasio kematian mereka akan tinggi.

3.3. Cuci tangan dan memelihara kesehatan adalah cara paling efektif.

3.4. Cara efektif lain adalah 'mengkarantina diri'. Membatasi pergi ke tempat publik dimana kita akan menyentuh banyak benda yang juga disentuh orang lain.

** KEEMPAT
Manusia hidup di antara berbagai virus dan bakteri yang ada di sekitar. Kita tak menyadarinya. Per meter persegi ada 800 juta virus yang hidup -- terutama di udara. Kita masih bisa tetap hidup dan sehat karena imunitas tubuh kita selalu bekerja melawan mereka. Makin seseorang menjaga kesehatan tubuhnya lewat pola hidup dan pola makan, makin kuat juga imun tubuhnya. Itu sebabnya penderita HIV/AIDS bisa meninggal hanya karena flu -- karena imunitas mereka lemah.

Jadi: pelihara kesehatan diri, jangan terlalu lelah, istirahat yang cukup, cuci tangan tiap 1 jam, makan dengan alat makan, karantina diri dengan tidak berpergian ke tempat publik bila tidak harus, dan usahakan jangan menemui orang tua dan penderita penyakit agar mereka tidak tertular dari kita (tanpa kita sadari).

Kita bisa lebih bertanggungjawab pada orang lain dan diri sendiri. Kita mungkin tidak bisa mengontrol banyak hal di luar diri kita (benda yang jadi medium, keharusan pergi bekerja, dll). Tapi kita bisa mengontrol diri kita sendiri.

Tantangan terbesar kita: sebentar lagi LEBARAN!

Kamis, 23 Januari 2020

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib / Junub Yang Benar Sesuai Hadist



Karangrejo , 24 Januari 2020

Setiap orang muslim tentu saja tahu apa itu mandi wajib. Mandi wajib ini adalah mandi besar yang biasa dilakukan pada waktu–waktu tertentu karena sebab sesuatu yang melatar belakanginya. Sekarang ini banyak sekali manusia yang mulai lalai dengan tata cara mandi wajib secara sempurna karena terlalu banyaknya aktivitas. 


Agar tata cara mandi wajib beserta niat ini bisa tepat, maka setidaknya luangkanlah waktu untuk mempelajarinya pada ulasan berikut ini. Sekarang ini bila disadari tingkat kesadaran kaum muslimin dan muslimat sudah mulai banyak yang ingin tahu dan mengenal segala sesuatu tentang islam secara mendaam bukan hanya sekedar terbatas di permukaannya saja.

Pengertian dari Mandi Wajib 

Dalam bahasa arab, mandi adalah الْغُسْل (ghusl), artinya menurut bahasa yaitu “pengaliran”. Mandi wajib memiliki istilah lain yaitu mandi junub, yang brarti mandi junub ini akan dilakukan ketika dalam keadaan junub.
Menurut istilah mandi wajib ialah mengalirkan air hingga ke seluruh tubuh, dari ujung kepala sampai kaki yang diawali dengan membaca niatniat mensucikan diri dari hadast yang besar. Melakukan mandi akan membuat perasaan menjadi lebih nyaman dan memiliki kepercayaan diri, baik dalam keadaan melaksanakan ibadah ataupun saat melakukan kegiatan atau beraktivitas. Dan untuk tata cara melakukan mandi wajib nya dengan berpedoman tata cara mandi wajibnya Nabi Muhammad SAW.
Hukum mandi sesuai dengan syariat memiliki 3 hukum, di antaranya mandi wajib, mandi haram dan mandi sunnah. Namun pada kesempatan kali ini yang akan dibahas perihal mandi wajib saja.
Tata Cara melakukan Mandi Wajib atau Mandi Besar atau Mandi Junub


Bagi Anda yang sekarang ini banyak yang lupa tata cara melakukan mandi wajib, berikut ini adalah langkah – langkah yang harus Anda perhatikan.
Diawali membaca niat mandi wajib. Membaca niat di awal hukumnya wajib dan pasti mengharuskan untuk dijalankan sebelum melakukan mandi wajib. Niat ini adalah yang menjadikan perbedaan antara mandi wajib dan mandi biasa. Untuk tata cara pembacaan ini boleh dengan menggunaka suara atu di dalam hati saja.
Mencuci kedua tangan. agar mengikuti sunnahnya maka mencuci tangan ini bisa dilakukan sampai 3 kali pencucian, hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari yang namnaya najis dan benar – benar bersih.
Melakukan pembersihkan pada bagian tubuh yang dianggap kotor menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor adalah bagian kemaluan, dubur, ketiak dan lain – lain.
Melakukan pencucian Tangan diulang. Melakukan pencucian ulang tangan yang tadi sudah digunakan untuk membersihkan bagian kemaluan, yakni dengan mengusap – usapkan tanah ke tanah kemudian dibilas atau dengan sabun kemudian dibilas.
Berwudhu. Lakukanlah tata cara wudhu seperti halnya akan berwudhu seperti akan melakukan sholat biasanya.
Membasahi kepala. Membasahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut rata basah oleh air.
Memisah – misah rambut. Memisah – misah rambut dengan menyela-nyelanya yakni dengan menyilangkan jari – jari tangan.
Membasahi seluruh seluruh tubuh. Membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.
Gunakanlah sabun beserta sampo. Ketika tata cara diatas sudah terlewati, maka langkah selanjutnya barulah diperbolehkan untuk mencuci ulang tubuh menggunakan sabun,dan memberi shampoo pada rambut.

Kewajiban melakukan mandi wajib ini dilakukan pada saat kondisi sedang normal, dan langkah – langkah tersebut boleh diganti menggunakan tayamum dengan debu. Hal ini apabila memang terdapat tidak ada air atau bahkan apabila ada mudhorot yang kemungkinan bisa terjadi apabila melakukan mandi wajib, misalkan apabila dalam keadaan sakit atau sedang dalam keadaan di dalam pesawat terbang.
 Maksudnya di dalam pesawat ini adalah apabila ada 450 orang yang sedang berada di dalam sebuah pesawat terbang kesemuanya melakukan wudhu dan mandi wajib maka bisa jadi akan menimbulkan kekhawatiran pada saat penerbangan.

Tata Cara Mandi Wajib Rasulullah

Bagi Anda yang ingin mengetahui tata cara dari mandi wajib rasulullah, maka simaklah ulasan berikut ini:
Hadis ke 1 :
Aisyah berkata, Rasulullah memulai mandi janabah dengan diawali membaca niat, selanjutnya mencuci kedua tangan, dilanjutkan dengan berwudlu, lalu menyela pangkal – pangkal rambut hingga air yang dibasahi ke dasar rambut. Lalu menyiramkannya lagi dari atas kepala sebanyak tiga kali kemudian dilanjutkan menyiram seluruh tubuh. ( HR. Bukhari dan Muslim )
Hadis ke 2 :
Aisyah mengatakan, Bahwa ia melakukan mandi bersama dengan rasulullah melalui satu tempayan, dan kami pun aku bersama rasulullah bersama – sama mengambil air dari tempayan. ( HR. Muslim )
Hadis ke 3 :
Maimunah binti al – Harits ra, mengatakan : Sayalah yang menyiapkan air rasulullah mandi janabah. Lalu Maimunah menuangkan air menggunakan tangan kanannya di atas tagan kiri sebanyak dua hingga tiga kali, lalu dilanjutkan mencuci bagian kemaluannya, setelah itu menggosok tangannya dengan tanah atau di gosokkan di tembok sebanyak dua hingga tiga kali.
Dilanjutkan Rasulullah berkumur dan menghirup air ( istinsyaq ). Kemudian beliau mencuci mukanya dan juga kedua tangannya hingga ke siku. Kemudian beliau menyiram kepalanya lanjut seluruh tubuhnya. Lalu beliau berpindah tempat, setelah itu mencuci kedua kakinya.
Dilanjutkan Maimunah memberi kain rasulullah seperti kain handuk, akan tetapi beliau tidak mau dan beliau lebih memilih menyeka air yang ada di tubuhnya menggunakan tangannya. ( HR. Bukhari dan Muslim).

Niat dan Doa Mandi Wajib atau Mandi Besar atau Mandi Junub

Setiap akan melakukan mandi wajib maka harus diawali dengan niat yang benar agar mandi wajib tersebut bisa bernilai ibadah di hadapan Allah SWT serta supaya Allah SWT menerima segala macam amalan yang akan dilakukan setelah melakukan mandi wajib.
Pada saat akan melakukan mandi wajib, maka niatnya tidak harus dibaca dengan lantang, hanya dibaca di dalam hati saja sudah cukup dengan niat mandi wajib untuk mensyucika diri dari hadas besar. Atau menggunakan lafal arab agar lebih meluruskan niat.
a. Do’a niat mandi wajib secara umum
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbarii FardhalLillahi Ta’aala”
Yang artinya: saya niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar fardhu karena Allah ta’aala.
b. Do’a niat mandi wajib setelah haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala”
Yang Artinya: saya niat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.
c. Do’a niat mandi wajib setelah nifas
“Nawaitul Ghusla Liraf il Hadatsil Akbari Minal Nifasi Fardhlon Lillahi Ta’ala.”
Yang Artinya: saya niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar dari nifas fardu karena Allah ta’ala.
d. Do’a niat mandi wajib setelah berhubungan suami – istri / keluar mani / mimpi basah
“Nawaitu Ghusla Lirafil Hadatsil Akbari AnJami il Badaanii Likhuruu ji Mani yyi Minal Innaabati Fardhan Lillahi Ta’aala”.
Terjemahnya : aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari badan ini karena keluarnya mani dari janabah fardhu karena Allah taala.
Landasan Perintah Untuk Mandi Wajib atau Mandi Junub
Landasan perintah mandi wajib sudah jelas di dalam Al – Quran, yakni berada dalam Al – Quran surat Al-Maidah ayat 6 dan Al – Quran surat An – Nisa ayat 43.

Hal – Hal yang Menjadikan Mandi Wajib atau Mandi Junub
Mandi wajib harus dilakukan apabila di temui hal – hal berikut ini:
Setelah berhentinya darah haid wanita
Dalam hadis disebutkan bahwasanya, Aisyah ra, Nabi Muhammad saw mengatakan pada Fathimah binti Abi Hubaisy. Apabila haid datang padamu maka hendaknya kamu tidak melaksanakan shalat. Jika darah haid telah berhenti maka hendaklah melakukan mandi wajib dan mendirikan shalat.
(HR. Bukhari no. 320 dan Muslim no. 333).
Setelah berhentinya Darah Nifas Bagi Wanita. Hukum darah nifas ini dijelaskan di dalam al – quran dan hadis sama dengan darah haid.
Keluarnya air mani diiringi dengan syahwat. Ada yang harus diperhatikan antara air mani air madzi dan air wadhi, perbedaannya dijelaskan sebagai berikut:
Air Mani adalah keluar air dari alat kelamin laki – laki ketika mengalami orga***, baik pada saat bersetubuh atau disebabkan adanya mimpi basah. Air mani ini keluar dengan memuncrat, disertai adanya syahwat besar hingga memuncak. Dan ketika air mani tersebut keluar maka badan terasa lemas.
Air mani yang keluar dari kemaluan ini memiliki warna putih, dan baunya khas seperti bau telur yang kering. Jika salah satu dari tanda – tanda di atas ditemui maka bisa disimpulkan bahwa cairan tersebut yang keluar adalah air mani. Air mani ini memiliki hukum yang tidak najis namun karena keluarnya air mani ini dihukumi harus melakukan mandi wajib.
Air Madzi adalah keluarnya cairan yang berasal dari alat kelamin laki – laki karena adanya gejolak syahwat, namun gejolak syahwatnya masih belum mencapai puncak yang sempurna. Dan ketika keluar tidak membuat tubuh menjadi lemas.
Wujud dari air Madzi ini lumayan bening, encer, dan terasa lengket lengket tapi tidak ada bau. Cairan madzi memiliki hukum najis ringan, jika cairan tersebut keluar maka tidak membuat puasa batal namun untuk membuatnya suci kembali harus dengan berwudhu.

Air Wadhi adalah keluarnya cairan dari alat kelamin laki – laki dikarenakan badannya mengalami kelelahan yang berat atau setelah mengangkat beban yang terlalu berat, atau mungkin terkadang keluarnya bersamaan pada waktu sedang kencing.
Wujud air wadi ini putih, teksturnya agak kental dan terlihat keruh. Wadi ini memiliki hukum najis ringan, namun untuk mensucikannya tidak perlu mandi cukup hanya melakukan wudlu seperti akan mau shalat.
Saling bertemunya dua kelamin walaupun tidak mengeluarkan air mani.
Dalam sebuah hadis dijelaskan dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda bahwasanya apabila seorang laki – laki duduk di beberapa bagian anggota tubuh istrinya ( bersetubuh ) lalu ia dengan niat yang sempurna, maka hukumnya wajib melakukan mandi (HR. Bukhari no. 291 dan Muslim no. 348)
Walaupun air mani tidak sampai keluar maka hukumnya tetap harus mandi. Hadist dari ‘Aisyah ra, ia menjelaskan, ada seorang laki – laki mengajukan pertanyaan pada Nabi Muhammad saw mengenai laki – laki yang hendak bersetubuh dengan istrinya akan tetapi tidak sampai air maninya keluar.
Apakah sepasang suami istri tersebut wajib melaksanakan mandi wajib ? sedangkan pada saat itu Aisyah duduk disamping, maka Nabi Muhammad bersabda bahwasanya “Akupun demikian pernah menyetubuhi wanita ini ( Aisyah ) aka tetapi tidak mengeluarkan air mani, lantas kami kemudian mandi.” (HR. Muslim no. 350)
Pada saat orang kafir menjadi mualaf atau baru saja masuk islam
Dalam hadis diriwayatkan Qois bin Ashim ra. Beliau telah masuk islam, dan nabi Muhammad saw memerintahkannya mandi yakni dengan air dan daun bidara. (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Pada saat seseorang dijemput ajalnya atau meninggal dunia.
Pada saat seseorang sudah di jemput dengan ajalnya maka dia wajib melaksanakan mandi, tapi dengan cara dimandikan oleh orang lain. Hukumnya memandikan mayat yakni fardlu kifayah. Yang dimaksudkan adalah meskipun hanya dilakukan beberapa orang maka gugur kewajiban yang lainnya untuk melakukan.
Dalam sebuah hadis desebutkan, sebuah perintah Rasulullah kepada Ummu kepada Ummu ‘Athiyah dan kepada pelayat dan wanita yang memandikan anaknya, “maka mandikanlah mayat tersebut dengan membasahi tubuhnya dengan air dan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih sampai kalian anggap cukup dan terakhir berilah kapur barus atau minyak wewangian. (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939).
Untuk semua orang muslim ketika ia sudah dijemput oleh ajalnya maka wajib hukumnya dimandikan, baik itu perempuan atau laki – laki, tua atau muda, anak – anak atau dewasa. Dan seorang muslim yang tidak wajib dimandikan adalah seorang yang matinya syahid dalam keadaan berperang.
Meninggalnya bayi karena keguguran tapi sudah memiliki roh di dalam tubuhnya.
Dalam hadis dan juga ilmu medis dijelaskan bahwasanya bayi memilki roh pada tubuhnya ketika ia berada dalam kandungan pada usia diatas 120 hari.

Hal – hal yang tidak diperbolehkan ketika belum melakukan mandi wajib atau mandi besar.
Berikut ini adalah beberapa hal yang tidak diperbolehkan ketika belum mandi wajib dan dia masih berhadast besar. Jadi seseorang yang sedang hadast besar tidak diperbolehkan beberapa hal ini.
1. Tidak boleh menyentuh mushaf al – Quran dan membacanya.
2. Tidak boleh melaksanakan sholat baik itu sholat wajib atau sholat sunnah.
3. Tidak boleh melakukan I’tikaf atau berdiam diri di masjid.
4. Tidak boleh melakukan puasa baik puasa wajib ataupun puasa sunnah.
5. Tidak boleh melakukan Thawaf pada saat berhaji.
6. Tidak boleh di cerai ataupum diberikan talak hingga dalam keadaan suci lagi.

Hal – hal yang wajib di perhatikan ketika akan melaksanakan mandi wajib atau mandi besar.
Gunakanlah air yang suci, air bersih tanpa ada campuran apapun tidak terkena kotoran yang bisa merubah baud an sifatnya.
Mandi wajib dihukumi sebagai pengganti wudlu.
Seluruh tubuh tanpa terkecuali harus terkena air secara merata.
Menutupi aurat karena hukumnya wajib.
Tidak menggunakan penutup kepala.
   Nah, demikianlah ulasan mengenai niat dan tata cara mandi wajib. Bagi Anda umat yang beragama islam wajib untuk Anda mengetahui tata cara mandi wajib yang baik dan benar agar ketika Anda melakukan mandi wajib maka di nilai ibadah oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat. 




Selasa, 14 Januari 2020

Tata Cara Shalat Jamak, Qashar, & Jamak Qashar



Karangrejo, 14 Januari 2020

Assalaamu'alaikum Wr. Wb .
Selamat datang kembali di blog kami, semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita semua dan meridhoi apa yang kita kerjakan, begitupun juga saat ini dimana anda dan kami ingin terus belajar untuk memahami apa yang belum kita mengerti.
Berbicara jauh mengenai kewajiban shalat fardu/wajib, sering kita dengar istilah shalat jamak, qasar maupun jamak qasar. Kita semua sudah diajarkan oleh guru kita saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun karena jarang atau bahkan tidak pernah mempraktekan, kita lupa akan tata caranya. Baiklah, karena banyak permintaan kepada kami untuk membahas topik ini, dengan senang hati kami akan mengulas kembali pengertian, hukum serta tata cara mengerjakan shalat jamak, qasar dan jamak qasar.
Shalat Jamak
Rukhsah ialah satu keringanan yang diberikan oleh Allah S.W.T kepada hambanya dalam hal-hal tertentu, shalat jamak contohnya. Apa itu shalat jamak? Shalat jamak ialah mengerjakan 2 shalat wajib dalam satu waktu. Contoh: shalat dzuhur dan shalat ashar, shalat maghrib dan shalat isya. INGAT: Shalat subuh tidak boleh dijamak dan harus dikerjakan pada waktunya. Ada dua macam shalat jamak:

 
1) Shalat Jamak Takdim
Jamak takdim dikerjakan pada waktu shalat yang pertama. Maksudnya, jika anda akan menjamak shalat dzuhur dan ashar, maka anda mengerjakannya saat waktu dzuhur. Begitupun maghrib dan isya yang dilakukan saat waktu maghrib tiba. Urutannya, kerjakan shalat yang pertama kemudian shalat kedua tanpa diselingi kegiatan apapun. Maksudnya, setelah salam pada shalat dzuhur anda langsung berdiri mengerjakan shalat ashar. Keduannya dikerjakan 4 rakaat tanpa dikurangi, berikut niatnya:

 
• Niat shalat jamak takdim dzuhur 

 
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
 

Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
“Aku sengaja shalat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala”
Untuk shalat ashar nya, anda tidak perlu menggunakan niat shalat jamak lagi, melainkan membaca niat shalat ashar seperti biasa.


2) Shalat Jamak Takhir
Jamak takhir adalah kebalikan dari jamak takdim, yakni mengerjakan dua shalat fardu pada waktu shalat yang kedua (adalah waktu ashar dan isya).

 
• Niat shalat zhuhur jamak takhir dengan ashar

 
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
 

Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
“Aku sengaja shalat fardu dhuhur empat rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala”
Kedua shalat dilakukan pada waktu ashar, bisa zhuhur dulu, bisa ashar dulu.

 
• Niat shalat ashar jamak takhir dengan zhuhur (Kedua shalat dilakukan pada waktu ashar)

 
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
 

Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.
“Aku sengaja shalat fardu Ashar empat rakaat yang dijama’ dengan dhuhur, fardu karena Allah Ta’aala”
Note: Untuk shalat maghrib dan isya, tinggal menyesuaikan bacaan niatnya.
Shalat Qashar

 
Berbeda dengan shalat jamak yang menggambungkan, shalat qasar artinya meringkas. Rukhsah shalat qasar ialah meringkas 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Contoh, shalat dzuhur dikerjakan 2 rakaat, begitupun shalat ashar dan isya. INGAT: hanya shalat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qasar. Maka dari itu, anda tidak diperbolehkan meng qasar shalat subuh dan maghrib.
Allah berfirman dalam al Qur’an surat An Nisa ayat 101 yang artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidak mengapa kamu menqashar shalatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir, sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu,” Q.S.(An Nisa: 101)

اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
 

Usholli farduzh dzuhri qasran rok’ataini lillahi ta’ala
“Niat shalat fardhu dzuhur secara qashar dua rakaat karena Allah”
Shalat Jamak Qasar
Betapa murahnya Allah S.W.T. Selain memperbolehkan hambanya menjamak atau mengqashar ibadah shalatnya. Allah juga mengizinkan kita untuk mengerjakan shalat jamak qashar, yakni digabung dan diringkas. Artinya anda mengerjakan 2 shalat fardu dalam satu waktu dan juga meringkasnya. Shalat jamak qashar bisa dilakukan secara takdim maupun takhir. Lafadzkan niat shalat jamak qashar sebagai berikut:

 
• Niat shalat qashar dan jamak taqdim

 
أصلي فرض الظهر جمع تقديم بالعصر قصرا ركعتين لله تعالي
 

Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil ‘ashru adaa’an lillaahi ta’aalaa.
“Aku berniat shalat fardhu zhuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”

 
• Niat shalat qashar dan jamak ta’khir:

 
أصلي فرض الظهر جمع تأخير بالعصر قصرا ركعتين لله تعالي
 

Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi ta’aalaa.
“aku berniat shalat fardhua shar 2 rakaat, qashar, dengan menjamaknya kepada zhuhur, karena Allah ta’ala.”

 
Syarat-Syarat Sah Shalat Jamak, Qasar dan Jamak Qashar
Shalat jamak dan qashar memang diperuntukan bagi ummat muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh atau karena halangan lain sehingga tidak dapat mengerjakan shalat fardu tepat pada waktunya. Hal ini meliputi:
• Melakukan perjalanan jauh minimal 81 kilometer (sesuai kesepakatan para ulama)
• Perjalanan tidak bertujuan untuk hal negatif atau berbuat dosa
• Sedang dalam keadaan bahaya; hujan lebat disertai angin kencang, perang atau bencana lainnya.

Jumat, 27 Desember 2019

NU TAHLIL




1. Pengantar Al-Fatihah.

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Artinya, “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

2. Al-Fatihah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

3. Surat Al-Ikhlas (3 kali).

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكٌنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Dialah yang maha esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.’” (3 kali).

4. Tahlil dan Takbir.

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

5. Surat Al-Falaq.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus nafasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki.’”

6. Tahlil dan Takbir.

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

7. Surat An-Nas.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia.’”

8. Tahlil dan Takbir.

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.

9. Surat Al-Fatihah.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, , yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

10. Awal Surat Al-Baqarah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذَلِكَ الكِتابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدَى لِلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَا اُنْزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْاَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ. اُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ، وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Alif lam mim. Demikian itu kitab ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung.”
11. Surat Al-Baqarah ayat 163.

وَاِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّاحِدٌ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

Artinya, “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang maha esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang maha pengasih lagi maha penyayang.”

12. Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255)

اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَاْ خُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَّهُ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَينَ اَيْدِيْهِمِ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحْيِطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ اِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ، وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمُا، وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيْمُ

Artinya, “Allah, tiada yang layak disembah kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafa’at di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia maha tinggi lagi maha agung.”

13. Surat Al-Baqarah ayat 284-286.

لِلَّهِ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ. وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِى اَنْفُسِكُمْ اَوْ تَخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ. فَيَغْفِرُ لَمِنْ يَّشَاءُ وَيُعْذِّبُ مَنْ يَّشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ. اَمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ اَمَنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ. لَانًفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ. وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا. لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكَتْسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْ اَخْطَاْنَا. رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ. وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

Artinya, “Hanya milik Allah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka kamu dengan itu semua tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dia akan mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Rasulullah dan orang-orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para utusan-Nya. ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang rasul dari lainnya.’ Mereka berkata, ‘Kami mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.’ Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan siksaan dari apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah Kau siksa kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat sebagaimana Kaubebankan kaum sebelum kami. Jangan pula Kaubebankan pada kami sesuatu yang kami tidak mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir,” (Surat Al-Baqarah ayat 284-286).

14. Surat Hud ayat 73.

ارْحَمْنَا، يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ *3

Artinya, “Kasihani kami, wahai Tuhan yang maha kasih.” (3 kali).

رَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِ اِنَّهُ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ

Artinya, “Dan rahmat Allah serta berkah-Nya (kami harapkan) melimpah di atas kamu sekalian wahai ahlul bait. Sungguh Dia maha terpuji lagi maha pemurah,” (Surat Hud ayat 73).

15. Surat Al-Ahzab ayat 33.

اِنَّمَا يُريِدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا

Artinya, “Sungguh Allah berkehendak menghilangkan segala kotoran padamu, wahai ahlul bait, dan menyucikanmu sebersih-bersihnya,” (Surat Al-Ahzab ayat 33).

16. Surat Al-Ahzab ayat 56.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا

Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

17. Shalawat Nabi (3 kali).

اَلَّلهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ

Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk pemimpin dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat zikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu.”

18. Salam Nabi

وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya, “Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah).”

19. Surat Ali Imran ayat 173 dan Surat Al-Anfal ayat 40.

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Artinya, “Cukup Allah bagi kami. Dia sebaik-baik wakil. (Surat Ali Imran ayat 173). Dia sebaik-baik pemimpin dan penolong,” (Surat Al-Anfal ayat 40).

20. Hauqalah.

وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Artinya, “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung.”

21. Istighfar (3 kali).

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ *3

Artinya, “Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung.” (3 kali). (Allah) yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi terjaga. Aku bertobat kepada-Nya.”

22. Hadits Keutamaan Tahlil.

الَّذِيْ لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ

Artinya, “Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah lafal ‘La ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan ujud.”

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah.”

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَىٌّ بَاقٍ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, zat kekal yang takkan mati.”

23. Tahlil 160 kali.

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah.” (160 kali).

24. Dua Kalimat Syahadat.

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad SAW utusan-Nya.”

عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الآمِنِيْنَ

Artinya, “Dengan kalimat itu, kami hidup. Dengannya, kami wafat. Dengannya pula insya Allah kelak kami dibangkitkan termasuk orang yang aman.”

25. Doa Tahlil.

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak (dapat) menghitung pujian atas diri-Mu sebagaimana Kaupuji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum ridha. Hanya bagi-Mu pujian setelah ridha. Hanya bagi-Mu pujian ketika Kau meridhai kami selamanya.”

26. Shalawat Zat Mukammalah.

اللَّهُمَّ صَلِّ علَى الذَّاتِ المُكَمَّلَةِ وَالرَّحْمَةِ المُنَزَّلَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Artinya, “Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam untuk zat yang disempurnakan dan rahmat yang diturunkan, yaitu Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya.”

وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَيْهِ يَا ذَا البَهَاءِ وَالجَلَالِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا

Artinya, “Ya Allah, wahai zat yang indah dan agung, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada pagi dan sore hari.”

27. Doa Kebaikan Lahir dan Batin.

اللَّهُمَّ كَمَا خَصَّصْتَنَا بِكِتَابِكَ الكَرِيْمِ وَهَدَيْتَنَا إِلَى صِرَاطكَ المُسْتَقِيْمِ، وأَصْلِحْ بِهِ مِنَّا جَمِيْعَ مَا فَسَدَ، وَطَهِّرْ بِهِ مِنَّا مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ

Artinya, “Ya Allah, sebagaimana Kaumuliakan kami dengan Kitab suci-Mu yang mulia dan Kautunjuki kami ke jalan yang lurus, maka berikanlah kemaslahatan untuk kami sebagai pengganti mafsadat dan sucikan kami dari kotoran yang tampak dan tersembunyi.”

28. Doa Keberkahan Al-Qur‘an.

اللَّهُمَّ اشْرَحْ بِالقُرْآنِ صُدُوْرَنَا وَيَسِّرْ بِهِ أُمُوْرَنَا وَعَظِّمْ بِهِ أُجُوْرَنَا وَحَسِّنْ بِهِ أَخْلَاقَنَا وَوَسِّعْ بِهِ أَرْزَاقَنَا وَنَوِّرْ بِهِ قُبُوْرَنَا

Artinya, “Ya Allah, dengan Al-Qur’an lapangkanlah hati kami, mudahkan urusan kami, lipatgandakanlah pahala kami, perbaiki akhlak kami, luaskan rezeki kami, dan terangilah kubur kami.”

29. Doa Wahbah untuk Para Sahabat Rasul dan Wali Allah.

DOA SELANJUTNYA :
اللَّهُمَّ اجْعَلْ ثَوَاَبَ مَا قَرَأْنَاهُ وَبَرَكَةَ مَا تَلَوْنَاهُ وَصَلَّيْنَاهُ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا هَلَلْنَا هَدِيَّةً بَالِغَةً وَرَحْمَةً مِنْكَ نَازِلَةً نُقَدِّمُهَا وَنُهْدِيْهَا اِلَى حَضَرَاتِ النَّبِيِّ الأَكْرَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ اِلَى أَرْوَاحِ آبَائِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالمُرْسَلِيْنَ وَإِلَى مَلَائِكَةِ اللهِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالكَرُّوْبِيِّيْنَ، وَاِلَى أَرْوَاحِ سَادَاتِنَا أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَإِلَى البَقِيَّةِ العَشْرَةِ المُبَشَّرَةِ بِالجَنَّةِ وَسَائِرِ الصَّحَابَةِ وَالقَرَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَإِلَى أَرْوَاحِ الحَسَنِ وَالحُسَيْنِ وَأُمِّهِمَا سَيِّدَتِنَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ وَسَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ الكُبْرَى وَسَيِّدِنَا حَمْزَةَ وَالعَبَّاسِ وَالشُّهَدَاءِ البَدْرِيِّيْنَ وَالأُحُدِيِّيْنَ وَإِلَى أَرْوَاحِ الخِضْرِ وَإِلْيَاسَ وَسَيِّدِنَا عَبْدِ اللهِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَإِلَى أَرْوَاحِ الأَرْبَعَةِ الأَئِمَّةِ المُجْتَهِدِيْنَ وَمُقَلِّدِيْهِمْ فِي الدِّيْنِ وَإِلَى أَرْوَاحِ العُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالقُرَّاءِ وَأَئِمَّةِ الحَدِيْثِ وَالمُفَسِّرِيْنَ وَسَادَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ المُحَقِّقِيْنَ وَإِلَى رُوْحِ القُطْبِ الرَّبَّانِيِّ وَالعَارِفِ الصَّمَدَانِيِّ سَيِّدِيْ عَبْدِ القَادِرِ الجَيْلَانِيّ وَسَيِّدِيْ أَحْمَدَ البَدَوِيِّ وَسَيِّدِيْ أَحْمَدَ الرِّفَاعِيِّ وَسَيِّدِيْ إِبْرَاهِيْمَ الدَّسُوْقِيِّ وَسَيِّدِيْ أَبِي القَاسِمِ الجُنَيْدِ البَغْدَادِيِّ وَسَيِّدِيْ أَحْمَدَ ابْنِ عَلْوَانَ وَسَيِّدِيْ أَبِي طَالِبٍ المَكِّيِّ وَإِلَى أَرْوَاحِ كُلِّ وَلِيٍّ وَوَلِيَّةٍ لِلهِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا أَيْنَمَا كَانُوْا وَكَانَ الكَائِنُ فِي عِلْمِكَ وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

Artinya, “Ya Allah, jadikanlah pahala dan keberkahan bacaan kami, shalawat kami, dan tahlil kami sebagai hadiah yang sampai dan rahmat-Mu yang turun, yang kami persembahkan dan hadiahkan untuk Nabi Muhammad SAW termulia, arwah bapak moyangnya, saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, malaikat muqarrabin dan karubiyyin, pemimpin kami Abu Bakar RA, Umar RA, Ustman RA, Ali RA, sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surge, seluruh sahabat, kerabat, tabi‘in, arwah Hasan, Husein, Ibu keduanya yaitu Sayyidah Fathimah Az-Zahra, Sayyidah Khadijah Al-Kubra, Sayyidina Hamzah, Abbas RA, syuhada Badar dan Uhud, arwah Khidhir, Ilyas, Sayyidina Abdullah bin Abbas RA, arwah empat imam mujtahid dan pengikut mereka perihal agama, arwah ulama, ahli qira‘ah, imam hadits, mufasir, pemuka sufi ahli hakikat, roh quthub rabbani dan arif as-shamadani Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Sayyid Ahmad Badawi, Sayyid Ahmad Ar-Rifa‘i, Sayyid Ibrahim Ad-Dasuqi, Sayyid Abul Qasim Al-Junaid Al-Baghdadi, Sayyid Ahmad bin Alwan, Sayyid Abu Thalib Al-Makki, seluruh wali Allah baik laki-laki dan perempuan dari Timur ke Barat baik di daratan maupun di lautan; di mana saja mereka dan roh mereka berada. Sementara semua yang ada berada dalam pengetahuan-Mu, waha Tuhan sekalian alam.”

30. Doa untuk Arwah Penghuni Makam Mualla, Syubaikah, Baqi‘, dan Mereka yang Tidak Pernah Diziarahi.

وَإِلَى أَرْوَاحِ سَادَاتِنَا أَهْلَ المُعَلَّا وَالشُّبَيْكَةِ وَالبَقِيْعِ وَأَمْوَاتِ المُسْلِمِيْنَ كَافَّةً عَامَّةً وَفِي صَحَائِفِ مَنْ لَا زَائِرَ لَهُ وَلَا ذَاكِرَ لَهُ عُمَّ الجَمِيْعَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya, “Dan kepada arwah pemimpin kami, yaitu ahli kubur Mualla, Syubaikah, Baqi‘, semua arwah umat Islam, dan pada lembaran ahli kubur yang tidak diziarahi dan tidak diingat, ratakanlah semuanya dengan rahmat-Mu, wahai zat yang maha penyayang.”

31. Doa Permohonan Rahmat Berkah Al-Qur’an.

اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ بِالقُرْآنِ العَظِيْمِ رَحْمَةً وَاسِعَةً، وَاغْفِرْ لَهُ مَغْفِرَةً جَامِعَةً يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

Artinya, “Ya Allah, turunkanlah rahmat yang luas kepadanya (arwah ahli kubur) dengan berkat Al-Qur’an yang agung, ampunilah ia dengan ampunan yang luas, wahai Penguasa dunia dan akhirat, Tuhan sekalian alam.”

32. Doa Ketenteraman untuk Ahli Kubur.

اللَّهُمَّ أَنْزِلْ فِيْ قَبْرِهِ الرَّحْمَةَ وَالضِّيَاءَ وَالنُّوْرَ، وَالبَهْجَةَ وَالرَوْحَ وَالرَيْحَانَ وَالسُّرُوْرَ، مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ البَعْثِ وَالنُّشُوْرِ، إِنَّكَ مَلِكٌ رَبٌّ غَفُوْرٌ

Artinya, “Ya Allah, turunkanlah di kuburnya (almarhum fulan) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan, keharuman, dan kebahagiaan sejak hari ini hingga hari kebangunan dan kebangkitan. Sungguh, Kau penguasa, tuhan yang maha pengampun.”

33. Doa Meminta Syafa‘at Al-Qur’an.

اللَّهُمَّ اجْعَلِ القُرْآنَ العَظِيْمَ فِي قَبْرِهِ مُؤْنِسًا، وَفِي القِيَامَةِ شَافِعًا، وَفِي الحَشْرِ ضِيَاءً وَظِلًّا وَدَلِيْلًا، وَفِي المِيْزَانِ رَاجِحًا، وَعَلَى الصِّرَاطِ نُوْرًا وَقَائِدًا، وَعَنِ النَّارِ سِتْرًا وَحِجَابًا، وَفِي الجَنَّةِ رَفِيْقًا.

Artinya, “Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an di kuburnya sebagai teman, di Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat, di tempat berkumpul (mahsyar) kelak sebagai sinar, naungan, dan petunjuk, di mizan sebagai pemberat timbangan amal baik, di sirath sebagai cahaya dan penuntun, dari api neraka sebagai tabir dan hijab, dan di surga sebagai kawan.”

34. Doa Pengantar untuk Penghuni Baru Kubur.

اللَّهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنَ عَبْدَيْكَ خَرَجَ مِنْ رَّوْحِ الدُّنْيَا وَسَعَتِهَا وَمَحْبُوْبِهِ وَاَحِبَّائِهِ فِيْهَا اِلَى ظـُـلْمَةِ اْلقَبْرِ وَمَا هُوَ لَا قِيْهِ كـَانَ يَشْهَـدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اَنْتَ وَاَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلـُـكَ وَاَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ

Artinya, “Ya Allah, ini hamba-Mu dan anak dari kedua hamba-Mu. Ia keluar dari kebahagiaan dan keluasan dunia, orang yang dicintai, dan para kekasihnya di dunia menuju kegelapan kubur dan apa yang akan ia jumpai di dalamnya. Ia dulu pernah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau dan Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Mu. Kau pun lebih tahu akan hal ini.”

35. Doa Kelapangan Kubur.

اللَّهُمَّ اِنَّهُ نَزَلَ بِكَ وَاَنْتَ خَيْرُ مَنْزُوْلٍ بِهِ وَاَصْبَحَ فـَـقِـيْرًا اِلـَى رَحْمَتِكَ، وَاَنْتَ غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ وَقـَـدْ جِئْنَاكَ رَاغِبِيْنَ اِلـَـيْكَ شُفـَـعَاءَ لـَـهُ، اللـّٰهُمَّ اِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِيْ اِحْسَانِهِ وَاِنْ كـَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ وَلـَـقـِّـهِ بِرَحْمَتِكَ رِضَاكَ وَقِهِ فِتْنَةَ اْلقـَـبْرِ وَعَــَذابَهُ وَافْسَحْ لـَـهُ فِيْ قـَــبْرِهِ وَجَافِ اْلاَرْضَ عَنْ جَنْبَيْهِ وَلـَــقـِّـهِ بِرَحْمَتِكَ اْلاَمْنَ مِنْ عَذَابِكَ حَتَّى تَبْعَثَــهُ آمِنًا اِلـَى جَنَّتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya, “Ya  Allah, dia kembali kepada-Mu. Engkau adalah sebaik-baik tempat kembali. Ia membutuhkan rahmat-Mu. Sementara Engkau tidak perlu menyiksanya. Kami mendatangi-Mu seraya mengharap kepada-Mu agar dapat memberikan syafa’at baginya. Ya Allah, jika ia orang baik, maka tambahkanlah kebaikannya. Jika ia orang jahat, maka maafkanlah keburukannya. Pertemukan ia dan ridha-Mu berkat rahmat-Mu. Peliharalah ia dari fitnah dan azab kubur. Lapangkanlah kuburnya. Jauhkanlah dinding bumi dari kedua sisi badannya. Pertemukanlah ia dan keamanan berkat rahmat-Mu dari azab-Mu hingga Engkau membangkitkannya dalam keadaan aman menuju surga-Mu berkat rahmat-Mu, wahai Zat Yang Maha Pengasih.

36. Doa untuk Ahli Kubur.

اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Artinya, “Ya Allah, ampunilah dirinya, kasihanilah dirinya, afiatkan dirinya, dan maafkanlah dirinya.”

Untuk jenazah perempuan, kata ganti penanda maskulin/mudzakkar diganti dengan kata ganti feminin/mu’annats.

اللهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ

Artinya, “Ya Allah, ampunilah dirinya (perempuan), kasihanilah dirinya, afiatkan dirinya, dan maafkanlah dirinya, wahai Tuhan sekalian alam.”

37. Doa Khusus untuk Ahli Kubur yang Diziarahi.

وَاجْعَلِ اللهُمَّ ثَوَابًا مِثْلَ ثَوَابِ ذَالِكَ فِي صَحَائِفِنَا وَفِي صَحَائِفِ وَالِدِيْنَا وَمَشَائِخِنَا وَالسَّادَاتِ الحَاضِرِيْنَ وَوَالِدِيْهِمْ وَمَشَائِخِهِمْ خَاصَّةً وَإِلَى أَمْوَاتِ المُسْلِمِيْنَ عَامَّةً

Artinya, “Ya Allah, jadikanlah pahala ini sebagaimana pahala demikian yang tercatat pada lembaran kami, lembaran orang tua kami, guru kami, para pemuka yang hadir, orang tua mereka, dan guru mereka khususnya, dan arwah umat Islam secara umum.”

38. Doa agar Ingat dan Paham Al-Qur’an.

اللهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَاهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ، وَاجْعَلْهُ حُجَّةً لَّنَا وَلَا تَجْعَلْهُ حُجَّةً عَلَيْنَا

Artinya, “Ya Allah, ingatkan kami ayat-ayat Al-Qur‘an yang kami terlupa. Beritahukan kami sesuatu yang kami tidak ketahui. Anugerahkan kami kesempatan untuk membacanya sepanjang malam dan di tepi-tepi siang. Jadikanlah Al-Qur‘an sebagai pembela kami. Jangan jadikan Al-Qur‘an sebagai penghujat kami kelak.”

39. Doa Kemurahan dan Keridhaan Allah.

اللهُمَّ بِفَضْلِكَ عُمَّنَا، وَبِلُطْفِكَ حُفَّنَا، وَعَلَى الإِسْلَامِ وَالإِيْمَانِ جَمْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا، وَاخْتِمْ بِالصَّالِحَاتِ أَعْمَالَنَا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Artinya, “Ya Allah, ratakanlah keutamaan-Mu. Selimuti kami dengan kelembutan-Mu. Atas Islam dan iman sekaligus, matikanlah kami sementara Kaumeridhai kami. Akhiri amal kami dengan kesalehan. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Semoga bermanfaat untuk kita semua. . Aamiin .